MAKALAH SOSIALISASI POLITIK
Daftar Isi
- PENDAHULUAN 2
Asal Mula dan Perkembangan Sosiologi Politik 2
Pendekatan dan Metode 3
Skema Konsepsual 3
- SOSIALISASI POLITIK 4
Konsep Sosialisasi Politik 4
Perkembangan Sosialisasi Politik 6
Sosialisasi Orang Dewasa 7
Sosialisasi Politik dalam Masyarakat Totaliter 8
Sosialisasi Politik dalam Masyarakat Primitif 9
Sosialisasi Politik dalam Masyarakat Berkembang 9
Sosialisasi Politik dan Perubahan 10
- PARTISIPASI POLITIK 11
Bentuk-bentuk Partisipasi Politik 11
Luasnya Partisipasi Politik 14
Siapa yang Berpartisipasi dan Mengapa 15
- PENGREKRUTAN POLITIK 18
Sistem Pengrekrutan Politik 18
Pengrekrutan Jabatan Administratif 22
Siapa yang Direkrut dan Mengapa 24
Menuju Suatu Teori Pengrekrutan Politik 25
- KOMUNIKASI POLITIK 28
Pola komunikasi Politik 28
Pembentukan Pendapat Umum 31
- KESIMPULAN 32
Sosiologi Politik dan Nilai-nilai 32
Peranan Sosiologi Politik 32
1
PENDAHULUAN
Istilah sosiologi dicuatkan oleh Auguste Comte (1798-1857), salah
seorang pendiri disiplin ilmu ini. Secara sederhana sosiologi berarti
studi mengenai masyarakat di pandang dari segi tertentu. Memberi batasan
pada ilmu politik tidak semudah yang kita duga. Jika sosiolog itu
terutama memperhatikan tingkah laku manusia dalam konteks masyarakat dan
dalam hal ini mencakup segala-galanya, maka jelaslah bahwa politik itu
hanya memperhatikan beberapa aspek saja dari masyarakat.
Tidak terlalu sulit untuk mengenal aspek-aspek masyarakat yang menjadi
pusat perhatian studi politik, khususnya lembaga-lembaga legislative dan
lembaga eksekutf. Dalam usaha untuk melingkup masalah ini telah dicari
banyak sekali definisi untuk menyatakan esensi dari politik. Maka
dinyatakan kepada kita bahwa perhatian sentral dari politik adalah
penyelesaiaan dari konflik-konflikmanusia atau proses yang mana
masyarakat membuat keputusan-keputusan ataupun mengembangkan
kebijakan-kebijakan tertentu.
Pada banyak segi akan merupakan bantuan bagi kita untuk menganggap
kekuasaan sebagai titik sentral dari studi politik. Selanjutnya jika
kita telah mendefinisikan sosilogi sebagai studi mengenai tingkah laku
manusia dalam satu konteks masyarakat, maka pentinglah untk menekan
masalah kekuasaan tersebut didalam masyarakat yang sama. Dengan demikian
orang akan berusaha menghindari masalah pendefinisian.
ASAL MULA DAN PERKEMBANGAN SOSIOLOGI POLITIK
Asal mula suatu disiplin ilmu, subyek atau bidang studi sering tidak
jelas dan menonjolkan individu tertentu sebagai bapak pendiri dari suatu
bentuk ilmu pengetahuan merupakan proses yang sangat berabahaya.
Sumbangan Marx sangat besar dan bervariasi dan dengan sendirinya tidak
hanya terbatas pada sosiologi politik saja. Banyak kupasan kecaman
dipersamakan atau diperbandingkan dengan teori-teori Marx, beberapa
diantaranya didasarkan pada validitas umum, sedang yang lain pada
nilai-nilai prediktifnya. Demikian pula kegagalan dari sejumlah
ramalannya terutama kegagalan mengantisipasi kemampuan adaptif dari
sistem kapitalisme.menyebabkan teori Marx diragukan orang.
PENDEKATAN DAN METODE
Dalam
menggunakan istilah pendekatan yang dimaksudkan adalah orientasi khusus
atau titik pandang tertentu. Pendekatan lainnya mencakup penggunaan dari
data-data komparatif dengan studi-studi mengenai gejala-gejala politik
dari suatu masyarakat tertentu digunakan atau dipelajari untk menyoroti
fenomena yang sama atau fenomena yang kontras dari masyarakat lain.
Nilai kedua pendekatan tersebut tidak dipertanyakan seperti biasanya,
namun orientasi lainnya jelas jadi sasaran banyak kecaman. Kontras dengan pendekatan institusional, pendekatan behavioral berusaha
keras untuk menyingkirkan hal-hal yang dianggap keliru yang terdapat
pada pendekatan-pendekatan lainnya. Pengamatan khusus sedemikian tadi
bisa lebih baik diterapkan pada metode-metode yang dilakukan pada studi
sosiologi politik.
Akhirnya banyak pula diusahakan penggunaan teori-teori dan model
kedua-duanya diperlukan untuk memperoleh garis-garis pedoman bagi
penelitian dan untuk menyajikan penjelasan-penjelasan mengenai gejala
yang tengah dipelajari. Salah satu tipe yang menarik dari perhatian bagi
sosiolog politik adalah apa yang telah kita kenal sebagai teori system
yang memberikan argumentsi bshwa semua gejala sosial merupakan bagian
dari pola tingkah laku konsisten internal dan reguler dan dapat dilihat
serta dibedakan.
SKEMA KONSEPSUAL
Skema konsepsi politik kita landaskan pada empat konsep, yaitu
sosialisasi politik, partisipasi politik, penerimaan / pengrekrutan
politik dan komunikasi politik. Sosilalisasi politik adalah proses
pengaruh seorang individu bisa mengenali sistem politik, yang kemudian
menentukan sifat persepsi mengenai poitik serta reaksinya terhadap
gejala politik. Partisipasi politik adalah keterlibatan individu sampai
pada bermacam-macam tingkatan di dalam sistem politik. Pengrekrutan
politik adalah proses proses dimana individu menjamin atau mendaftarkan
diri untuk menduduki suatu jabatan. Komunikasi politik adalah proses
dimana informasi politik yang relevan diteruskan dari satu bagian sistem
politik kepada bagian lainnya. Dengan sengaja dan hati-hati kita telah
mengkonsentrasikan diri pada proses-proses politik, yaitu dengan
memformulasikan keempat konsep tadi, namun tidak bermaksud untuk
mengeluarkan institusi-institusi politik dan sosialnya.
2
SOSIALISASI POLITIK
KONSEP SOSIALISASI POLITIK
Gbr 1: Contoh Sosialisasi Politik
Sosialisasi politik merupakan suatu proses bagaimana memperkenalkan
sistem politik pada seseorang dan bagaimana orang tersebut menentukan
tanggapan serta reaksi-reaksinya terhadap gejala-gejala politik.
Sosialisasi politik dalam beberapa hal merupakan konsep kunci sosiologi
politik.
Tiga definisi awal mengenai sosialisasi :
- Pola-pola mengenai aksi sosial, atau aspek-aspek tingkah laku yang menanamkan pada individu keterampilan-keterampilan, motif-motif dan sikap-sikap yang perlu untuk menampilkan peran-peran yang sekarang atau tengah diantisipasikan sepanjang kehidupan manusia normal, sejauh peranan-peranan baru masih harus terus dipelajari.
- Segenap proses yang mana individu yang dilahirkan dengan banyak sekali jajaran potensi tingkah laku, dituntut untuk mengembangkan tingkah laku aktualnya yang dibatasi di dalam satu jajaran yang menjadi kebiasaannya dan bisa diterimakan olehnya sesuai dengan standar-standar dari kelompoknya.
- Komunikasi dengan dan dipelajari dari manusia lainnya dengan siapa individu itu secara bertahap memasuki beberapa jenis relasi-relasi umum.
Kita dapat merumuskan suatu definisi mengenai sosialisasi politik
berdasarkan kesinambungan sistematis maupun perubahan sistematis adalah
sebagai berikut :
- Cara-cara belajar seseorang terhadap pola-pola sosial yang berkaitan dengan posisi-posisi kemasyarakatan seperti yang diketengahkan melalui bermacam-macam masyarakat.
- Proses yang mana sikap-sikap dan nilai-nilai politik ditanamkan kepada anak-anak sampai mereka dewasa direkrut ke dalam peranan-peranan tertentu.
Kedua definisi tersebut ada memiliki kekurangan karena dari
masalah-masalah yang telah dikatakan, belumlah terkandung cara
memperhitungkan perubahan sistematik, demikian juga mereka kurang jelas
membedakan antara belajar yang disengaja dengan belajar yang tidak
direncanakan.
David Easton dan Jack Dennis dalam pembuatan dalih untuk suatu definisi
netral mengenai sosialisasi politik, menyajikan suatu definisi yang
efektif dan pendek.
Mereka berdua mendefinisikan sosialisasi politik secara sederhana sebagai berikut :
- Suatu proses perkembangan seseorang untuk mendapatkan orientasi-orientasi politik dan pola-pola tingkah lakunya.
- Bagaimana orientasi dan tingkah laku politik itu diperoleh serta hasilnya tetap merupakan bahan permasalahan penyelidikan.
Sosialisasi diartikan sebagai suatu proses yang terusberkesinambungan
sepanjang hidup dan mempengaruhi anak, para remaja dan orang dewasa.
Perkembangan yang temporal ternyata tidak berkesinambungan dalam
pengertian bahwa individu secara teratur dan sistematis mengalami
pengalaman-pengalaman yang penting.dan relevan dengan tingkah laku
politiknya, sekalipun dalam sistem politik tadi instruksi politik yang
sistematis dan regular merupakan bagian penting dari sosialisasi
politik.
Demikian pula, untuk menerima unsur-unsur sosialisasi politik, namun
tidak ditegaskan bahwa hal-hal tersebut tadi diperoleh dengan cara yang
khusus, juga tidak mengandung arti yang sama.
PERKEMBANGAN SOSIALISASI POLITIK
Masa kanak-kanak dan masa remaja. Bagaimana caranya anak-anak secara
berangsur-angsur menyadari satu lingkungan yang lebih besar? Bagaimana
caranya mereka itu semakin bertambah tanggap dalam mereaksi
situasi-situasi khusus dan bagaimana seluruh pandangan mereka menjadi
semakin berpautan dan semakin total, sedangkan sebelum itu masih
bersifat terpotong-potong dan terbatas? Kelompok Estvans mengambil
kesimpulan sebagi berikut :
Anak laki-laki dan perempuan memasuki sekolah dengan memiliki sedikit
saja konsepsi mengenai pemerintahan, hanya seperempat bagian dari mereka
mampu mencapai pengenalan parsial atau struktural dari peristiwa
tersebut. Selanjutnya kesimpulan umum dari kelompok Estvan juga
mempunyai relevansi dengan sosialisasi politik. Tanggapan anak-anak
mengenai situasi ternyata sangat individual sifatnya. Sebagai hasil
riset survei ke dalam sosialisasi politik, David Easton dan Robert Hess
mengemukakan bahwa di Amerika Serikat belajar politik dimulai dari usia
tiga tahun dan menjadi mantap pada usia tujuh tahun.
Easton dan Dennis mengutarakan empat tahap dalam sosialisai politik diri pada anak-anak :
- Pengenalan otoritas melalui individu tertentu, seperti orangtua anak, presiden dan polisi
- Perkembangan pembedaan antara otoritas internal dan eksternal, yaitu antara pejabat swasta dan pejabat pemerintah.
- Pengenalan mengenai institusi-institusi politik dan mereka yang terlibat dalam aktivitas yang diasosiasikan dengan institusi-institusi ini sehingga gambaran yang diidealisir mengenai pribadi-pribadi khusus seperti presiden atau seseorang anggota kongres telah dialihkan kepada kepresidenan dan kongres.
Gambaran yang diberikan Easton dan Dennis mengenai sosialisai politik
selama masa kanak-kanak itu cukup jelas namun demikian seperti yang
mereka kemukakan sendiri, gambaran tersebut merupakan gambaran yang
tidak lengkap dan masih terdapat banyak kekosongan.
Robert Lane mensugesti bahwa terdapat tiga kepercayaan politik yang dapat diletakkan di dalam keluarga :
- Dengan indoktrinasi terbuka (overt) dan indoktrinasi tertutup (Covert)
- Dengan jalan menempatkan anak dalam satu konteks social khusus
- Dengan jalan membentuk kepribadian anak.
SOSIALISASI ORANG DEWASA
Sosialisasi politik selama kehidupan orang dewasa belum banyak diteliti
orang, sekalipun terdapat beberapa pembuktian yang muncul dari
studi-studi-studi mengenai tingkah laku pemilihan atau elektoral,
kesadaran kelas, pengaruh dari situasi-situasi kerja dan perkembangan
ideologi. Walaupun demikian setidak-tidaknya adalah mungkin untuk
mensugestikan bahwa bidang-bidang mengenai sosialisasi orang dewasa itu
adalah penting.
Justru seperti halnya anak yang diantarkan secara bertahap kepada kontak
dengan dunia di sekitar dirinya setahap demi setahap, demikian pula
halnya dengan para remaja dan perubahan dari masa remaja menjadi dewasa,
menunjukkan adanya suatu tahap lainnya yang penting dalam sosialisasi
politik.
Pengetahuan, nilai-nilai dan sikap-sikap yang diperoleh seseorang selama
masa kanak-kanak dan masa remaja akan diperbandingkan dengan pengalaman
dan kehidupan semasa dewasa. Semua itu dapat diperkokoh, dirusak atau
diubah oleh pengalaman, maka mensugestikan kebalikannya adalah sama
dengan mengemukakan tingkah laku politik yang statis. Apabila proses
sosialisasi orang dewasa tersebut cenderung memperkokoh tingkah laku
masa kanak-kanak dan masa remaj, mungkin tingkat perubahan mungkin hanya
terbatas pada bertambahnya konservatisme dengan semakin bertambah usia.
Akan tetapi apabila terjadi konflik maka bisa berlangsung
perubahan-perubahan radikal dalam tingkah laku politik sebagai
akibatnya. Konflik sedemikian itu bisa mempunyai akar-akarnya sejak
sosialisasi politik pada usia yang sangat muda, akan tetapi bisa juga
berlangsung karena pengalaman-pengalaman sosialisasi di kemudian
harinya.
Almond an verba secara efektif mengihtisarkan hasil-hasil sosialisasi
politik di Amerika Serikat dalam studi mereka The Civil Culture. Data
mereka mendukung pandangan bahwa sistem politik itu secara luas dapat
diterima Amerik Serikat. Akan tetapi di dalam penerimaan tersebut
tampaknya terdapat banyak tingkatan dan jajarannya yang bergerak dari
penerimaan secara total sampai mendekati penolakan. Dengan demikian
suatu studi mengenai sosialisasi politik disuatu daerah Amerika Serikat
mengarahkan para penulisnya untuk mengajukan kesimpulan sebagai berikut :
Anak-anak di daerah Appalachian yang relatif miskin secara dramatis
kurang menguntungkan terhadap objek-objek politik daripada rekan-rekan
mereka dibagian-bagian lain dari bangsanya. Sama halnya dalam usaha
menyelidiki sosialisasi politik dikalangan orang-orang Negro Amerika.
Dwaine Marvick menemukan bahwa tidak hanya dapat dibuat perbedaan yang
berarti diantara sosialisasi terhadap orang-orang kulit putih dengan
orang-orang Negro saja, akan tetapi juga juga diantara bermacam-macam
sub-kelompok.
SOSIALISASI POLITIKDALAM MASYARAKAT TOTALITER
Hanya dengan jalan membentuk kembali secara
radikasi, ajaran, organisasi, dan pendidikan anak-anak muda, kita akan
mampu menjamin bahwa hasilnya akan merupakan kreasi dari suatu
masyarakat yang tidak akan sama dengan masyarakat lama, yaitu Masyarakat
Komunis V.I.Lenin. Secara langsung tak langsung, semua pemerintah
berusaha untuk mensosialisasikan para anggota masyarakat sampai
derajat-derajat yang berbeda, dengan jalan mengontrol informasinya, akan
tetapi dalam masyarakat totaliter pengontrolan tersebut meliputi segala-segalanya.
Satu penelitian secara khusus telah dilakukan guna menyelidiki
nilai-nilai pengasuhan anak yang dilakukan oleh berbagai generasi orang
tua Rusia, nilai-nilai itu adalah :
- Tradisi : terutama agama, namun juga termasuk ikatan-ikatan kekeluargan dan tradisi pada umumnya.
- Prestasi : ketekunan, pencapaian/perolehan, ganjaran-ganjaran materiil, mobilitas sosial.
- Pribadi : kejujuran, ketulusan, keadilan, kemurahann hati.
- Penyesuaian diri : “ bergaul dengan baik “, “menjauhkan diri dari kericuhan”, “keamanan dan ketentraman”.
- Intelektual : belajar dan pengetahuan sebagai tujuan.
- Poloitik : sikap-sikap, nilai-nilai, dan kepercayan-kepercayaan berkaitan dengan pemerintah.
SOSIALISASI POLITIK DALAM MASYARAKAT PRIMITIF
Dalam
masyarakat primitif peranan sosialisasi pasa umumnya tampak paling
jelas, khususnya dalam masyarakat yang tengah atau telah cukup lama
berdiri untuk menegakkan tradisi-tradisi kemasyarakatan yang kuat, yang
menetapkan struktur dan peranan-peranan masyarakat. Betapapun juga,
proses sosialisasi pada masyarakat primitif banyak
sekali bedanya, walaupun mereka, seperti yang telah diperlihatkan oleh
Le Vine, memiliki ciri-ciri umum tertentu yang sama.
Le Vine menyelidiki sosialisasi di kalangan
dua suku bangsa di Kenya barat-daya, kedua suku bangsa tersebut
merupakan kelompok-kelompok yang tidak tersentralisir dan sifatnya
patriakis.
SOSIALISASI POLITIK DALAM MASYARAKAT BERKEMBANG
Vine mengemukakan bahwa ada 3 faktor penting dalam sosialisai ditengah masyarakat-masyarakat berkembang :
- Pertumbuhan penduduk dinegara-negara berkembang dapat melampaui kapasitas mereka untuk “memodernisir” keluarga tradisional lewat industrialisasi dan pendidikan.
- Sering terdapat perbedaan yang besar dalam pendidikan dan nilai-nilai tradisional anatara jenis-jenis kelamin, sehingga kaum wanita lebih erat terikat pada yang disebut belaknagan ini, namun si ibu dapat memainkan satu peranan penting pada saat sosialisasi dini dari anak.
- Adalah mungkin bahwa pengaruh urbanisasi yang selalu dianggap sebagai satu kekuatan perkasa untuk menyumbangkan nilai-nilai tradisional, paling sedikitnya secara parsial juga terimbangi oleh peralihan dari nilai-nilai kedalam daerah-daerah perkotaan, khusunya dengan pembentukan komunitas-komunitas kesukuan dan etnis didaerah-daerah ini.
Bukti yang disajikan mengenai sosialisai politik, mengsugestikan bahwa
beberapa proses sedemikian itu memang perlu, bahwa mungkin tidak bisa
dihindari. Tidak ada pemutusan hubungan dengan masa lalu yang lebih
sempurna. Suatu elemen kesinambungan akan tetap ada, sekalipun telah
menghasilkan perubahan-perubahan yang fundamental dan bisa menjangkau
masa jauh. Dalam uasahanya untuk melupakan masa lampaunya, betapapun
berbedanya masa depan itu dengan masa yang telah lewat, masayarakat itu
akan tetap dipengaruhi oleh masa lalunya. Oleh karena itu sosialisasi
politik jelas erat sekali terlibat dalam proses perubahan.
SOSIALISASI POLITIK DAN PERUBAHAN
Sifat sosialisasi politik yang bervariasai menurut waktu serta yang
selalu menyesuaikan dengan lingkungan yang memberinya kontribusi,
berkaitan dengan sifat dari pemerintahan dan derajat serta sifat dari
perubahan. Semakin stabil pemerintahan, semakin terperinci agensi-agensi
utama dari sosialisasi politik. Kebalikanya, semakin besar derajat
perubahan didalam satu pemerintahan non totaliter, akan semakin
tersebarlah agensi-agensi utama dari sosialisasi politik. Semakin
totaliter sifat perubahan politik, semakin kecil junlah agensi-agensi
utama dari sosialisasi poliotik itu. Semakin homogen suatu masyarakat
dan semakin lama ia bertahan menurut waktu, semakin memungkinkan proses
sosialisasinya menjadi didefinisikan secara jelas dan relatif
dipersatukan dan tampaknya berlangsung dampak yang sama dalam
masyarakat-masayarakat yang berusaha terang-terangan untuk mengontrol
proses sosialisanya.
Dalam The Civic Culture, Almond dan Verba mengemukakan hasil survei
silang nasional mengenai kebudayaan politik. Suatu faktor kunci didalam
konsep mengenai kebudayaan politik adalah legitimasi sejauh mana suatu
sistem politik dapat diterima oleh masyarakat. Seperti yang dikemukakan
oleh Weber, landasan legitimasi bisa bervariasi. Persetujuan dapat
muncul mengenai dasar kerangka politik, akan tetapi didalam kerangka
tersebut konflik dapat berkelanjutan baik mengenai sarana-sarana maupun
mengenai tujuan-tujuannya. Apabila konflik mengenai sarana dan tujuan
tadi menjadi ekstensife sifatnya, maka hal itu dapat merusak setiap
persetujuan mengenai kerangka politik. Penting untuk dipahami bahwa
legitimasi itu dapat meluas sampai pada banyak aspek dari sistem
politik, atau justru dapat dibatasi pada beberapa hal. Dalam setiap
masalah baik pada mereka yang mencari kekuasaan dan mereka yang memilih
diantara para saingan untuk mendapatkan jabatan, biasanya sudah bersiap
untuk memenuhi hasil-hasil keputusan pemilihan. Demikian pula hak
presiden atau kongres untuk melaksanakan kekuasaan mereka, tidak
dipertanyakan akan tetapi penggunaan untuk apa kekuasaan ini
dilaksanakan berkali-kali justru mengalami kritik. Betapapun juga
kritisme terhadap sistem politik dinegara-negara lainnya bisa bersifat
lebih mendasar, mungkin sampai menyangkal legitimasi sistemnya atau
justru di tekannya lebih hebat.
3
PARTISIPASI POLITIK
Partisipasi politik dapat kita tinjau dari empat sudut pandang :
- Apa yang disebut bentuk partisipasi politik?
- Berapa luas partisipasi politik tersebut?
- Siapakah yang berpartisipasi?
- Mengapa mereka berpartisipasi?
BENTUK-BENTUK PARTISIPASI POLITIK
Ada sedikit kesulitan dalam penyajian berbagai bentuk partisipasi
politik, terlepas dari tipe sistem politik yang bersangkutan, yaitu
segera muncul dalam ingatan peranan para politisi professional, para
pemberi suara, akativis-aktivis partai dan para demonstran pentingn
untuk menempatkan posisi sebenarnya dari aktivitas politik dan melihat
apakah terdapat semacam hubungan hierarkis yang paling sederhana dan
paling berarti adalah hierarki yang didasarkan atas taraf atau luasnya
partisipasi.
Hierarki yang dinyatakan pada gambar dibawah dimaksudkan untuk mencakup
seluruh jajaran partisipasi politik dan untuk dapat diterapkan pada
semua tipe sistem politik. Arti berbagai tingkat ini tentunya mungkin
berbeda dari satu sistem poltik dengan yang lain dan tingkatan-tingkatan
khusus menyebabkan akibat besar pada suatu sistem dan akibat kecil atau
tanpa mempunyai akibat apapun pada sistem lainnya.
Adalah penting juga untuk kita sadari bahwa partisipasi politik pada
satu tingkatan hierarki tidak merupakan prasyarat bagi partisipasi pada
suatu tingkat yang lebih tinggi, walaupun mungkin hal ini berlaku bagi
tipe-tipe partisipasi tertentu.
Pada tingkat hierarki terdapat orang-orang yang menduduki berbagai macam
jabatan dalam sistem politik, baik pemegang-pemegang jabatan politik
maupun anggota-anggota birokrasi pada berbagai tingkatan. Mereka itu
dibedakan dari parisipasi-partisipasi politik lainnya, dalam hal bahwa
pada berbagai taraf mereka berkepentingan dengan pelaksanaan kekuasaan
politik yang formal. Hal ini tidak menghapus pelaksanaan kekuasaan yang
sesungguhnya, maupun pelaksanaan pengaruh oleh individu-individu atau
kelompok-kelompok lain dalam sistem politik.
Gbr 2 : Suatu Hierarki Partisipasi Politik
Dibawah para pemegang atau pencari jabatan didalam sistem politik,
terdapat mereka yang menjadi anggota berbagai tipe organisasi politik.
Hal ini mencakup semua tipe partai politik dan kepentingan. Perbedaan
dasar antara kedua kelompok politik terdapat pada sikap-sikap mereka.
Kelompok kepentingan adalah organisai yang berusaha memajukan,
mempertahankan atau mewakili sikap-sikap yang terbatas atau khas,
sementara partai politik berusaha untuk memajukan, mempertahankan atau
mewakili spectrum yang lebih luas dari sikap. Dalam beberapa hal tujuan
dibatasi secara khusus, penghapusan hukuman mati atau oposisi terhadap
pembangunan suatu lapangan udara dan kelompok kepentingan berhenti
beroperasi begitu tujuan tercapai.
Partai-partai politik seperti kelompok kepentingan dapat menikmati
dukungan yang menyebar atau yang khusus, akan tetapi berbeda dengan
kelompok kepentingan mereka yang lebih banyak menampilkan sikap-sikap
difus daripada sikap-sikap yang khusus. Beberapa partai politik memiliki
baris dukungan yang luas, sedang yang lainnya memiliki baris dukungan
yang sempit.
Gbr 3 : Hubungan Antara Partai Politik dengan Kelompok Kepentingan
Partisipasi dalam partai politik dan kelompok-kelompok kepentingan dapat
mengambil bentuk yang aktif atau bentuk yang pasif. Karena berbagai
macam alasan, individu mungkin tidak termasuk dalam suatu organisasi
politik tetapi mereka dapat dibujuk untuk berpartisipasi dalam suatu
bentuk rapat umum atau demonstrasi. Bentuk partisipasi ini dapat spontan
sifatnya, akan tetapi jauh lebih besar kemungkinan partisipasi tersebut
telah diorganisir oleh partai-partai politik sebagai bagian dari
kegiatan politik mereka.
Kegiatan pemberian suara dapat dianggap sebagai bentuk partisipasi
politik aktif yang paling kecil, karena hal itu menuntut suatu
keterlibatan minimal yang akan berhenti jika pemberian suara telah
terlaksana. Dalam mempertimbangkan partisipasi politik, bagaimana pun
juga terbatasnya peristiwa tersebut harus pula ada perhatian terhadap
mereka yang tidak berpartisipasi sama sekali dalam proses politik.
Apakah hal ini disebabkan oleh pilihan atau karena faktor diluar kontrol
individu, masih harus di lihat, akan tetapi bagaimana pun juga individu
sedemikian itu dapat dinyatakan sebagai orang-orang apatis secara
total.
Dengan berhati-hati dan sengaja telah dikeluarkan dua hal dari hierarki,
keasingan dan kekerasan. Hal ini disebabkan Karena kedua-duanya tidak
dapat dipertimbagkan didalam pengertian hierarkis. Demikian juga
kekerasan dapat memanifestasikan diri dalam berbagai tingkatan pada
suatu hierarki, tidak hanya dalam bentuk demonstrasi atau kerusuhan saja
akan tetapi juga melalui berbagai organisasi politik.
LUASNYA PARTISIPASI POLITIK
Dalam masyarakat primitif dimana politik cenderung erat terintegrasi
dengan kegiatan masyarakat pada umumnya, partisipasi condong tinggi dan
mungkin sulit untuk membedakannya dari kegiatan yang lain. Adalah
bermanfaat untuk mempertimbangkan partisipasi politik dalam arti
hierarkis, akan tetapi harus pula diingat beberapa tingkatan partisipasi
mungkin tidak terdapat dalam beberapa sistem politik. Tidak semua
sistem politik memiliki bentuk pemilihan, beberapa sistem sangat
membatasi dan melarang rapat-rapat umum serta demonstrasi, sedangkan
lainnya melarang pembentukan partai politik dan tipe lain dari
organisasi politik atau non politik
Tujuan voting mungkin untuk memilih ( secara langsung ataupun tidak
langsung ) suatu pemerintahan atau berbagai pejabat, atau anggota badan
legislative menyetujui tidaknya mengenai usul-usul tertentu dengan jalan
referendum atau plebisit. Arti voting juga berbeda sesuai dengan tujuan
pemilihan. Faktor-faktor lain, seperti luasnya hak suara juga dapat
mempengaruhi pentingnya arti voting. Dalam beberapa sistem politik
voting dapat memainkan peranan yang sangat besar, seperti menentukan
partai mana atau orang mana yang akan memegang kekuasaaan politik untuk
suatu masa tertentu. Akan tetapi dalam sistem voting lain, voting
mungkin merupakan peristiwa yang sedikit lebih besar daripada suatu
upacara ritual dengan orang-orang yang berkuasa dan berusaha mendapatkan
legitimasi bagi pemerintahannya. Akan tetapi apapun juga tujuan voting
tersebut sedikit meragukan kalau hal itu sangat berbeda pada suatu
sistem politik dengan sistem politik lainnya.
Keanggotaan partai politik memberikan contoh yang berguna dari problema
pertama. Maurice Duverger telah memperlihatkan dengan jelas bagaimana
partai politik dapat melandaskan diri pada beberapa tipe keanggotaan.
Adalah penting sekali untuk memperhitungkan lingkungan tertentu yang
mana berbagai organisasi harus bekerja. Betapa pun juga perlu untuk
memperhitungkan sampai mana keanggotaan organisasi sukarela bersifat
aktif atau pasif.
SIAPA YANG BERPARTISIPASI DAN MENGAPA
Sejauh ini kita hanya menyinggung masalah apati, tetapi dalam
menyelidiki sebab-sebab untuk berpartisipasi tidak boleh tidak kita
harus bertanya mengapa beberapa orang mengihindari semua bentuk
partisipasi politik, atau hanya berpartisipasi pada tingkat yang paling
rendah saja. Semua ini menjadi semakin penting sehubungan dengan fakta
bahwa mereka yang benar-benar berpartisipasi dalam bnetuk yang paling
banyak dalam aktivitas politik, merupakan minoritas dari anggota
masyarakat. Macam-macam istilah diterapkan pada mereka yang tidak turut
serta dan mereka dilukiskan secara berbeda-beda sebagai apatis, sinis,
alienasi dan anomi.
Sejauh ini partisipasi politik, sifat yang paling penting dari seseorang
yang paling apatis adalah kepasifannya atau tidak adanya kegiatan
politik namun demikian adalah penting untuk dipertimbangkan, apakah
apati harus dibatasi pada mereka yang menjauhkan diri dari semua tipe
partisipasi poltik, atau apakah istilah tersebut harus diterapkan secara
luas terhadap mereka yang menjauhkan diri dari partisipasi yang aktif.
Morris Rosenberg, mengsugestikan tiga alasan pokok untuk menerangkan
apati politik. Kesimpulannya didasarkan pada satu seri wawancara tidak
berstruktur yang mendalam. Alasan pertama adalah konsekwensi yang
ditanggung dari aktivitas politik. Hal ini dapat mengambil beberapa
bentuk individu yang merasa bahwa aktivitas politik merupakan ancaman
terhadap berbagai aspek kehidupannya. Alasan Rosenberg kedua adalah
individu dapat menganggap aktivitas politik sebagai sia-sia saja.
Sinisme, seperti halnya apati meliputi kepasifan dan ketidak aktifan
relatif, merupakan suatu sikap yang dapat diterapkan baik pada aktivitas
maupun ketidak aktifan. Robert Agger dan rekanan mendefinisikan sinisme
sebagai kecurigaan yang buruk dari sifat manusia dan dengan bantuan
suatu alat skala sikap yang dibuat untuk mengukur derajat terhadap para
responden mereka bersikap sinis, baik secara pribadi maupun secara
politis.
Maka sinisme merupakan perasaan yang menghayati tindakan dan motif orang
lain dengan rasa kecurigaan, bahwa pesimisme adalah lebih realistis
daripada optimisme dan bahwa individu harus memperhatikan kepentingan
sendiri, karena masyarakat itu pada dasarnya bersifat egosentris. Secara
politisme menampilkan diri dalam berbagai cara. Seseorang yang sinis
luar biasa mungkin saja merasa bahwa partisipasi politik dalam bentuk
apapun juga adalah sia-sia dan tidak berguna, dengan demikian dia
mengikuti barisan orang yang apatis secara total. Akan tetapi bagi orang
lain sinisme mereka hanya membatasi partisipasi atau hanya dianggap
sebagai satu-satunya cara realistis untuk melihat persoalan. Karena itu
sinisme tidak dapat menghindari partisipasi pada semua tingkat hierarki,
walaupun sinisme itu mingkin memberikan suatu penjelasan mengenai non
partisipasi oleh orang-orang tertentu pada tingkat khusus.
Dalam setiap kasus, Templeton menemukan bahwa apara responden yanmg
memiliki score anomi tinggi memiliki tingkat lebih rendah pada minat
pengetahuan dan partisipasi polotik daripada mereka dengan score anomi
rendah. Ada sedikit keraguan bahwa apati dapat diterangkan dengan
sinisme, alienasi atau anomi. Namun sangat diragukan apakah secara
tunggal atau secara kolektif kata-kata tersebut memeberikan penjelasan
yang lengkap. Tingkah laku politik seperti dikemukakan oleh proses
sosialisai politik, merupakan bagian integral dari tingakah laku sosial.
Akan tetapi penting untuk membedakan dengan jelas antara apati, sinisme,
alienasi dan anomi. Didefinisikan secara sederhana apati adalah tidak
ada atau kurangnya minat, sinisme adalah suatu sikap tidak senang dan
kecewa, sedangkan alienasi dan anomi keduanya menyangkut perasaaan
kerenggangan atau keterpisahan dari masyarakat, tetapi alienasi
mempunyai ciri permusuhan, anomi dicirikan dengan kebingungan. Fakta
yang terdapat mengemukakan, bahwa mereka yang apatis secara total,
paling tidak adalah sinis dan lebih sering terasing atau bersifat
anomis. Karena itu adalah penting untuk menghubungkan alienasi dengan
ungkapan permusuhan yang ekstrim, termasuk penggunaan kekerasan.
Ditengah masyarakat yang alienasi bersifat luas dan sistem politiknya
hanya memiliki legitimasi yang terbatas sebagai benstuk permusuhan
terhadap sistem politik khususnya dan sistem sosial pada umumnya.
Penggunaan kekerasan untuk tujuan politik dapat dianggap sebagai suatu
manivestasi alienasi politik. Rasa permusuhan terhadap suatu rezim
tertentu atau bahkan terhadap suatu sistem sosial tertentu tidak perlu
mengambil satu bentuk kekerasan. Sejak penggunaan kekerasan untuk tujuan
politik dapat dianggap sebagai manivestasi daripada alienasi politik,
adalah menyesatkan untuk mengasosiasikan hal terakhir itu semata-mata
dengan ketidak aktifan politik. Jelas bahwa bayak dari mereka yang aktif
secara politis pada beberapa tingkat tertentu bisa bersikap sinis
terhadap gejala politik dan bersikap apatis tehadap tipe partisipasi
lainnya.
Sejumlah studi electoral di berbagai negara menunjukkan bahwa hasil
voting ternyata banyak sekali berbeda dari kelompok pemilih yang satu
dengan yang lain, dan penelitian ini telah di ikhtisarkan oleh S.M.
Lipset. Semakin peka atau terbuka seseorang terhadap perang sang politik
lewat kontak pribadi dan organisatoris dan lewat media massa, maka
besar kemungkinan dia turut serta dalam kegiatan politik. Jelas bahwa
keterbukaan atau kepekaan ini kiranya berbeda dari satu orang dengan
orang lainnya, dan bagaimana pun juga hal ini merupakan bagian dari
proses sosialisai politik.
Karakteristik sosial seseorang seperti status sosio ekonomisnya,
kelompok ras atau etnis, usia, seks dan agamanya baik ia hidup didaerah
pedesaan atau dikota, maupun ia termasuk dalam organisasi sukarela
tertentu dan sebagainya, semua memepengaruhi partisispasi polotiknya.
Walaupun penerimaan rangsangan politik dan sifat dari karakteristik
pribadi maupun karakteristik sosial seseoran itu penting dalam
mempengaruhi luasnya aktivitas politik, tetapi penting juga untuk
memeprhitungkan lingkungan atau keadaan politiknya.
Demikian pula syarat legal bagi suatu sistem pemilihan dapat
mempengaruhi partisipasi politik. Faktor lain seperti sifat dari sistem
partai juga penting. Perbedaan regional juga menyajikan tipe dari factor
lingkungan lainnya yang sering menjadi dasar munculnya keaneka ragaman
dalam tingkah laku electoral dan bentuk-bentuk lain dari partisipasi
politik. Betapapun juga diluar contoh-contoh khusus, perbedaan yang
benar-benar penting dalam lingkungan politik adalah hal-hal yang memadai
suatu sistem olitik yang menjadi bagian dari suatu tipe atau kelompok
tertentu.
Ada cukup alasan untuk percaya, bahwa cirri-ciri pribadi karakterisik
sosial seseorang adalah penting dalam semua tipe sistem politik,
walaupun cirri-ciri khusus yang penting ternyata berbeda dari satu
sistem ke sistem lain.
4
PENGREKRUTAN POLITIK
Proporsi individu dalam suatu masyarakat tertentu yang aktif pada
tingkatan tertinggi dalam partisipasi politik, yaitu mereka yang
menduduki jabatan-jabatan politik dan administratif, merupakan kelompok
minoritas dari penduduk seluruhnya. Proporsi ini boleh dikatakan
hampir-hampir tidak bertambah bila mereka yang mencari jabatan politik
dan jabatan administratif dimasukkan, seperti yang seharusnya jika
melakukan penilaian terhadap pengrekrutan politik yang efektif.
Adalah penting untuk menyelidiki pengrekrutan bagi satu birokrasi, bukan
hanya karena perbedaan antara politikus dan administrator itu sudah
pasti kabur dalam masyarakat totaliter. Hubungan antara para politisi
dan anggota-anggota senior dari badan administratif adalah sedemikian
rupa sehingga pengaruh para politisi terhadap administrasi dan pengaruh
para administrator terhadap bidang politik sangat besar. Hal ini bukan
berarti bahwa pengaruh yang satu selalu lebih besar daripada pengaruh
yang lain, juga bukan hendak mensugestikan adanya sejenis ekuilibrium
atau kekuatan-kekuatan lawan-imbang, hubungan antara keduanya tentu saja
akan berbeda pada system politik yang satu dengan system politik yang
lain dan dalam beberapa hal mereka merupakan kekuatan yang bertentangan,
sedang dalam peristiwa lain keduanya merupakan kekuatan yang saling
melengkapi dan sering kali merupakan bentuk campuran dari keduanya.
Penataan kelembagaan setiap system politik merupakan faktor relevan lain
dalam pengrekrutan politik. Apakah suatu sistem politik memiliki
penataan kelembagaan yang Unitarian ataupun bersifat federal, atau
sejauh mana terdapat peleburan atau pemisahan di antara
kekuasaan-kekuasaan.
SISTEM PENGREKRUTAN POLITIK
Sistem pengrekrutan politik tentu saja memiliki memiliki keragaman yang
tiada terbatas walaupun dua cara khusus, seleksi pemilihan melalui ujian
serta latihan dapat dianggap sebagai yang paling penting. Kedua cara
ini tentu saja memiliki banyak sekali keragaman dan banyak diantaranya
memiliki implikasi penting bagi pengrekrutan politik. Suatu metode
pengrekrutan lain yang sudah berjalan lama, yang umum terdapat banyak
sistem politik, adalah perebutan kekuasaan dengan jalan menggunakan atau
dengan kekerasan. Penggulingan dengan kekerasan suatu rezim politik,
apakah hal itu dapat berlangsung dengan coup d’etat, revolusi,
intervensi militer dari luar, pembunuhan atau kerusuhan rakyat, sering
kali walaupun tidak selalu bisa dijadikan sarana untuk mengefektifkan
perubahan radikal pada personil di tingkat-tingkat lebih tinggi dalam
partisipasi politiknya. Akibat yang paling langsung dan nyata dari
metode-metode sedemikian itu adalah penggantian para pemegang jabatan
politik, akan tetapi perubahan-perubahan dalam personil birokrasi
biasanya menimbulkan hasil lebih lambat, terutama bila berlangsung dalam
masyarakat yang kompleks dan sangat maju.
Berbeda dengan system patronage, akan tetapi juga cenderung untuk
mengekalkan tipe-tipe personil tertentu, ada lagi satu alat pengrekrutan
yang jelas dapat disebutkan sebagai mampu memunculkan pemimpin-pemimpin
alamiah. Walaupun sekarang dapat dikemukakan bahwa pemimpin partai
konservatif di Inggris itu tidak timbul lagi sejak adanya pemilihan oleh
suara anggota-anggota parlemen konservatif, sistem politiknya tetap
memaksakan sejumlah pembatasan kontekstual dengan cara mengurangi jumlah
pemimpin-pemimpin konservatif potensial dari mana pilihan tersebut
dimunculkan.
Suatu metode yang lebih terbatas di mana pemimpin-pemimpin yang ada
dapat membantu pelaksaan pengrekrutan tipe-tipe pemimpin tertentu adalah
dengan jalan Koopsi. Secara tepat Koopsi itu meliputi pemilihan
seseorang ke dalam suatu badan oleh anggota-anggota yang ada dan
walaupun hal ini hampir umum terdapat dalam lembaga-lembaga politik.
Metode pengangkatan anggota. Badan Kehakiman biasanya dianggap kurang
bervariasi daripada halnya para pemegang jabatan politik dan
pejabat-pejabat administratif. Bagaimanapun juga cara-cara pemilihan
yang dipakai dalam system politik sebagai sarana untuk memilih politikus
dan pemegang jabatan administrative atau kehakiman akan menjadi
perhatian kita sekarang.
Suatu pemilihan dapat dinyatakan sebagai sarana untuk memilih di antara
dua alternatif atau lebih, dengan jalan pemberian suara, akan tetapi
dengan mengatakan hal sedemikian ini, pentinglah untuk mengakui adanya
keanekaragaman yang tiada terbatas pada system-sistem pemilihan. Hak
untuk ikut serta dalam pemilihan dapat dibatasi pada taraf yang
berbeda-beda dan metode khusus yang digunakan untuk memberikan suara
serta menghitung suara itu mengalami keserbaragaman yang banyak sekali.
Beberapa pemilihan dapat dilukiskan secara tidak langsung, yaitu para
pemilih memberikan suaranya untuk suatu kelompok individu yang kemudian
merupakan satu badan pemilih presiden dan wakil presiden, yang
seterusnya memimpin pemilihan kedua untuk menentukan siapa yang akan
memegang jabatan yang dipertaruhkan.
Semua itu mencakup peristiwa langsung dari para pemegang jabatan oleh
para pemilih, walaupun pilihan dari dari para pemilih tadi mungkin
dibatasi oleh kualifikasi-kualifikasi hukum yang ditetapkan bagi para
pemegang jabatan politik dan oleh metode-metode yang mana partai politik
melakukan seleksi terhadap para calon kandidat mereka. Hak pilih orang
dewasa yang universal merupakan dasar paling umum bagi pemberian suara
pemilih, akan tetapi hal ini biasanya dibatasi oleh factor-faktor
seperti kewarganegaraan, kesehatan jiwa dan catatan kejahatan. Dalam
beberapa system politik pembatasan seperti itu dilakukan lebih luas lagi
dan mencakup kriteria lain.
Pembatasan-pembatasan atas hak pilih kiranya mempunyai pengaruh yang
penting pada tingkah laku voting, karena itu juga terhadap pribadi yang
akan dipilih untuk menduduki jabatan politik. Pembatasan atas hak pilih
secara histories penting dalam membantu menjelaskan
persekutuan-persekutuan partai dan polarisasi elektoral. Dampaknya pun
berbeda dengan dengan dampak cara voting. Sistem-sistempemilihan yang
didasarkan atas pluralitas sederhana terlalu membesar-besarkan
perbandingan kursi yang diperoleh partai yang menang dalam badan
legislatif, sehubungan dengan suara dukungan yang diberikan dengan
akibat timbulnya kerugian dipihak lawan, terutama pada partai politik
ketiga atau partai-partai kecil lainnya.
Dibanyak negara lainnya, koalisi-koalisi merupakan norma dan kemungkinan
berlangsungnya sering diberi fasilitas-fasilitas dengan adanya
sistem-sistem pemilihan yang didasarkan pada perwakilan yang
proporsional sebanding. Keanekaragaman tipe dari perwakilan yang
proporsional itu banyak sekali.dan tipe-tipe diasosiasikan dengan
hasil-hasil khusus. Hubungan antarasistem-sistem pemilihan, tingkah
laku, voting dan sistem-sistem partai sangat komplek, yaitu bahwa ada
hubungan memeng tidak dapat diragukan, akan tetapi tidak dapat dikatakan
umpamanya bahwa pluralitas sederhana menyebabkan timbulnya sistem dua
partai juga tidak dapat dinyatakan bahwa perwakilan proporsional akan
menyebabkan system multi partai. Sistem partai adalah produk
karakteristik sosial dari masyarakat yang bersangkutan, bukan produk
dari system pemilihannya.
Suatu faktor yang agak kurang penting adalah metode pemberian suara.
Betapapun juga faktor-faktor lain mengenai pemberian suara tetap
merupakan peristiwa penting. Pada kebanyakan peristiwa pemilihanterdapat
pertandingan yang berlangsung antara beberapa partai, seperti juga
antara calon-calon perorangan karena mayoritas para
pemilihmengidentifikasikan dirinya dengan suatu partai. Dibeberapa
negara lain persaingan partai dilembagakan, dengan jalan mencantumkan
nama partai pada surat suara atau lebih penting lagi dengan praktik
menyodorkan daftar calon-calon partai pada para pemilih dan meminta para
pemberi suara untuk memilih calon dari partainya.
Karena itu piliha yang dibuat oleh partai sangat penting. Selanjutnya
urgensi pilihan ini menjadi semakin meningkat apabila sesuatu dukungan
partai dipusatkan dengan ketat, sebagaimana yang mungkin terjadi di
distrik-distrik pemilihan tertentu, sehingga untuk memperoleh pencalonan
partai dalam distrik pemilihan tanpa kecuali selalu akan merupak
jaminan. Sistem pemilihan didasarkan atas perwakilan proporsional
biasanya menghasilkan lebih sedikit partai-partai dan lebih sedikit
calon-calon independen dengan kesempatan yang lebih besar untuk dipilih
tentunya.
Untuk menjamin pencalonan diperlukan dukungan dari satu partai karena
dukungan tersebut merupakan langkah penting menuju suksesnya hasil
pemilihan bagi calon-calon perorangan dan merupakan bagian penting dari
pengrekrutan politik. Kepemimpinan partai mencegah pencalonan seseorang
yang tidak disukai, sebaliknya menjadi sarana untuk jaminan pencalonan
seseorang yang disukainya.
Pengawasan regional atau local tidak perlu berarti seleksi terhadap para
calon yang tidak disukai oleh partai nasional, juga tidak menutup
adanya kerjasama anatara organisasi-organisasi partai tingkat nasional
dan tingkat lainnya. Secara normal hal itu berarti bahwa seleksi
dilakukan dalam kerangka prosedural umum terhadap partai sebagai
keseluruhan dan sering kali diberi supervisi oleh organisasi nasional
akan tetapi hal itu juga berarti bahwa pilihan calon yang efektif itu
dilakukan pada tingkat regional atau tingkat lokal.
Penggunaan pemilihan pendahuluan dibandingkan dengan metode-metode
alternatif seleksi calon dapat dianggap penting. Kenyataan meunjukkan
bahwa pemilihan pendahuluan diharuskan secara hukum. Hal ini berarti
bahwa calon harus sudah siap untuk memeprjuangkan kampanye pemilihan
umum untuk menjamin pencalonannya. Betapun juga bentuk pemilihan
pendahuluan pasti berbeda pada beberapa peristiwa pemilihan pendahuluian
berlangsung terbuka dan setiap pemberi suara dapat berpartisipasi
walaupun pada kebanyakkan peristiwa hanya boleh memberikan suara dalam
satu tempat pemilihan pendahuluan dari satu partai saja. Selanjutnya
walaupun pemilihan pendahuluan tidak diragukan dapat memudahkan
partisipasi politik, namun penting untuk dicatat bahwa kehadiran pemilih
ternyata sangat bervariasi.
Walaupun terdapat perbedaan, baik didalam walaupun diantara system
politik pada metode yang digunakan dalam melakukan seleksi para calon,
namum terdapat kecenderungan luas pada pengambilan keputusan penting
dalam seleksi calon untuk lebih banyak dipusatkan pada tingkat lokal
atau regional daripada tingkat nasional. Perbedaan yang lebih penting
dalam banyak hal tidak berasal dari padat pengawasan paratai atas
pelaksanaan seleksi akan tetapi dari doktrin konstitusional mengenai
pemisahan dan fungsi kekuasaan.
Secara umum dapat dinyatakan semakin lama suatu partai berkuasa, semakin
besar pula kemungkinan mereka untuk menduduki jabatan pemerintahan yang
senior dan harus pula menyiapkan diri untuk menempuh jalan hiereki
kementrian. Betapapun juga jika suatu partai terlalu lama berada dalam
periode oposisi kemudian mendapat kesempatan untuk berkuasa maka
pengangkatan orang-orang yang tidak memiliki pengalaman sedemikian tadi
untuk pos-pos senior adalah lebih besar kemungkinannya.
Walaupun sistem politik negara berkembang telah memeperoleh
kemerdekaannya itu bebas dari dominasi kolonial selama sekian generasi.
Pertentangan dalam aktivitas pengrekritan politik banyak terjadi di
masyarakat berkembang dan prosesnya cenderung berlangsung relatif dan
tidak sistematis. Sedang dalam masyarakat totaliter pengrekrutan
tersebut berlangsung sangata systematis sekali.
PENGREKRUTAN JABATAN ADMINISTRATIF
Trainning dan pengrektutan secara sistematis untuk pemegang jabatan
politik tidak sama dinegara demikrasi barat, akan tetapi ada sedikit
persamaaanya dengan pengrekrutan para pemegang jabatan adminstratif.
Pengrekrutan itu pertama-pertama didasarkan atas factor kegunaan dan
masuknya para calon kedalam birokrasi biasanya dicapai dengan beberapa
bentuk ujian yang dibuat untuk menguji faktor tersebut.
Filsafat yang ada dibalik system ini tidak sulit untuk dipahami juga
bukan tidak mungkin untuk dibenarkan. System patronage yang merupakan
dasar umum pengrekrutan di kebanyakan negara pada waktu itu dapat
diterima atas dasar bahwa perubahan personil adalah sehat dan
demokratis. Walaupun kebanyakan pegawai sipil kini telah direkrut
melalaui system kegunaan, pengrekrutan tidak dipusatkan dam setiap
departemen melakukan ujian serta membuat pengangkatan sendiri.
Hingga akhir-akhir ini training bagi pegawai sipil didasarkan atas
konsep pendidikan dinas atau konsep pendidikan kejuruan dan hanya
sedikit diberikan dengan instruksi khusus. Dalam prakteknya kecocokan
itu meruapakan factor uatama dalam pengrekrutan administrative kecuali
jika peristiwa patronase merupakan determinan tunggal. Latar belakang
sosio ekonomis sering dianggpa penting karena diasosiasikan secara
langsung atau tidak langsung dengan kompetensi, sedangkan masalah asal
etnis dianggap penting di negara-negara seperti kanada, yang
mengusahakan adanya keseimbangan antara para pegawai sipil yang
berbahasa Inggris dan berbahasa Perancis. Betapapun juga dibeberapa
negara lain, tekanan jauh lebih besar diletakkan pada faktor-faktor
seperti loyalitas politis dan asal etnis. Dalam masyarakat berkembang
yang dahulunya mengalami jajahan, usaha-usaha yang gigih sering
dilakukan untuk menciptakan birokrasi, yang anggotanya diambil dari
penduduk pribumi walaupun pemberian kepercayaan kepada para anggota
administrasi kolonial yang terdahulu adalah umum terjadi pada
tahun-tahun awal kemerdekaan.
Tujuan akhir suatu masyarakat totaliter seperti dijelaskan oleh
undang-undang Nazi Civil Service adalah untuk menciptakan birokrasi
dengan masalah loyalitas politik adalah mutlak dan lebih diutamakan
daripada kemampuan. Sesungguhnya dalam keadaan demikian itu tidak
terdapat seorang birokrat pun yang loyalitas politiknya diragukan dan
dapat dianggap sebagai kompeten. Akan tetapi peristiwa ini memberikan
kesulitan khusus dalam masa-masa transisi.
Jika terjadi perubahan fundamental dalam sistem politik banyak sekali
terjadi pergantian jabatan politik dan administratif. Tentu saja
pemegang jabatan politik mengalami pergantian yang lebih drastis, akan
tetapi adalah menyesatkan untuk menganggap bahwa hal ini hanya merupakan
pergantian suatu kelompok oleh kelompok oposisi, sepeti yang dinyatakan
oleh Lewis Edinger dalam studinya tentang masa peralihan dari rezim
Nazi ke Republik Jerman Barat.
SIAPA YANG DIREKRUT DAN MENGAPA?
Kepustakaan tentang siapa-siapa yang mencapai jabatan politik dan
jabatan administratif sangat luas sekali. Tambah lagi sejauh menyangkut
Negara-negara demokrasi modern, terdapat persetujuan umum bahwa pemegang
jabatan politik dan administrative tanpa kecuali selalu tidak mewakili
kepentingan golongan rakyat umum. Selanjutnya pola pengrekrutan di
kalangan para pemegang jabatan administratif, sebagaimana yang diukur
dengan kelas pekerjaan pegawai sipil atasan, adalah serupa di negara
demokrasi dan masyarakat berkembang.
Pengrekrutan Politik Serta Teori-teori Elit dan Kelas. Dalam usaha
menjelaskan mengapa para pemegang jabatan politik dan administratif
diambil dari kelompok-kelompok sosial khusus dari suatu masyarakat,
sejumlah ahli mengemukakan bahwa kelompok ini terdiri dari kaum elit dan
dalam tangan mereka terpusatkan kekuatan politik. Eksistensi mereka itu
tidaklah kebetulan saja, akan tetapi telah dikemukakan adalah hasil
dari berbagai kekuatan dalam masyarakat yang menciptakan beberapa bentuk
stratifikasi sosial. Tentu saja dasar stratifikasi sosial dapat berbeda
dan mungkin didasarkan atas pembagian-pembagian ekonomis dalam
masyarakat atau atas dasar konsep suatu hierarki religius atau atas
dasar bentuk diferensiasi status atau atas pembagian etnis dan
sebagainya. Dalam prakteknya mungkin saja hal tersebut merupakan
kombinasi dari semua tadi, akan tetapi masyarakat-masyarakat khusus
melukiskan tipe-tipe masing-masing negara demokrasi industri yang modern
sering disebut sebagai masyarakat yang terbagi dalam kelas atas, kelas
menengah dan kelas bawah.
Suatu teori yang serupa namun terpisah mengemukakan bahwa mereka yang
mempunyai kekuasaan selalu merupakan minoritas kecil atau oligarki,
karena semua organisasi tersebut terdiri dari suatu minoritas yang aktif
dan satu mayoritas yang tidak aktif. Bahkan suatu organisasi yang
memberikan kekuasaan formal kepada seluruh anggota dengan
peraturan-peraturan yang dalam prakteknya tunduk kepada pengawasan dan
manipulasi suatu minoritas anggota yag aktif dengan perkataan salah
seorang penganjurnya, Gaetano Mosca.
Dalam semua masyarakat, dari masyarakat-masyarakat yang berkembang
sangat minim dan baru saja mencapai fajar peradaban, sampai kepada
masyarakat yang paling maju dan sangat kuat, akan muncul dua kelas satu
kelas yang berkuasa, dan satu kelas yang dikuasai.
Namun demikian Mosca menyatakan bahwa posisi dominan dari minoritas ini
tidak hanya disebabkan oleh keuntungan organisasi saja, tetapi kelompok
ini juga memiliki keuntungan lain, karena mereka terdiri dari individu
yang istimewa. Keistimewaan mereka tidak muncul karena mereka lebih
mampu, tetapi karena mereka mempunyai karakteristik yang dihargai oleh
masyarakatnya. Para penulis lainnya yang mengembangkan penjelasan Mosca
dan Pareto mengemukakan argumentasi bahwa masyarakat industri modern
telah mengembangkan tipe-tipe penguasa atau tipe-tipe elit politik
tertentu.
Dalam banyak hal teori-teori elit yang tengah berkembang merupakan
reaksi terhadap teori kelas dari Karl Marx dan merupakan salah satu
usaha untuk menyangkal teori kelas Karl Marx. Terlepas dari penegasan
Marx bahwa kelas pekerja pada akhirnya memperoleh kekuasaan politik dan
bahwa karena homogenitas kelas pekerja dan kesadaran kelasnya dan karena
kebutuhan-kebutuhan pokok manusia harus terpuaskan, yang selanjutnya
akan menghasilkan masyarakat tanpa kelas, maka terdapat perbedaan lain
antara teori elit dan teori kelas Marx.
T.B. Bottomore berpendapat bahwa bukan tidak mungkin untuk
mengidentifikasikan berbagai elit sebagai kelompok-kelompok yang
mempunyai status tinggi dalam suatu masyarakat, suatu kelas politik,
atau pengaruh politik dan langsung turut terlibat dalam perjuangan untuk
kepemimpinan politik. Kritik pokok atas teori elit dan teori kelas
adalah bahwa kedua-duanya tergantung pada kepaduan kelompok maupun
kesadaran kelompok. Tidaklah sulit untuk menetapkan, seperti telah kita
lihat bahwa pemegang jabatan politik dan administratif seringkali
diambil dari kelompok-kelompok sosial khusus dalam masyarakat juga tidak
sulit untuk mendemonstrasikan bahwa anggota kelompok ini mempunyai
kepentingan bersama, berdasarkan keanggotaan masing-masing kelompoknya.
MENUJU SUATU TEORI PENGREKRUTAN POLITIK
Kenyataan yang menunjukkan bahwa kelompok-kelompok khusus dalam
masyarakat itu diwakili secara tidak sebanding di kalangan para pemegang
jabatan politik dan administratif, sering dihubungkan dengan kekutan
permintaan. Hal ini jelas demikian, secara terbatas dibuktikan dengan
kualifikasi formal yang kadang-kadang ditetapkan bagi para calon pada
pemilihan-pemilihan dan secara lebih luas lagi kualifikasi-kualifikasi
yang ditetapkan bagi para fungsionaris pemegang jabatan administratif.
Gbr 4 : Sebuah Model Pengrekrutan Politik yang Sederhana
Terlepas dari adanya tuntutan hak, katakanlah lebih banyak
duduknyaanggota-anggota wanita di Parlemen atau dikurangi adanya ahli
hokum dalam kongres adalah juga penting untuk menimbang, apakah
pengadaan melampaui atau justru berada dibawah permintaan. Ini tidak
berarti bahwa karena rendahnya permintaan akan anggota wanita di
Parlemen maka berarti kurang terwakilinya wanita dalam parlemen.
Daya penyediaan dan permintaan juga dipengaruhi oleh berbagai badan
seperti agensi pengrekrutan politik. Kreiteria yang mungkin digunakan
dan oleh kadar sejauh mana proses itu dapat di kontrol. Beberapa agensi
ini sedikit atau banyak bekerja secara formal, yang lain seluruhnya
bersifat informal. Mngkin juga karena tidak adanya agensi pengrekrutan
administratif yang dapat dibandingkan dengan partai kelas pekerja pada
umumnya mengakibatkan secara tegas tidak adanya orang-orang yang beasal
dari kelas sosio ekonomis bawahan duduk sebagai pemegang jabatan
administratif. Badan-badan pengrekrutan informal yang terpenting bagi
kelompok belakang ini sering kali adalah lembaga pendidikan khusus yang
mempersiapkan individu dengan kualifikasi-kualifikasi formal yang
diperlukan dan dengan insentif informal mempertimbangkan suatu karier
dalam dinas pemerintah.
Badan-badan agensi pengrekrutan biasanya akan menetapkan beraneka ragam
kriteria, meliputi cirri-ciri dan keterampilan yang mereka anggap layak
dan harus dikuasai oleh pejabat yang bersangkutan. Kriteria ini tentu
saja akan mencerminkan permintaan tetapi mereka juga akan mempengaruhi
sistem pengadaan dengan jalan mendorong atau dengan cara menakut-nakuti
orang dengan karakteristik atau keterampilan khusus tadi.
Karena banyaknya partai tentunya akan menimbulkan politisi yang berlatar
belakang berbeda-beda. Donald Matthews umpamanya menggarisbawahi para
senator Amerika, dibagi dalam empat tipe :
- Kaum ningrat, yang datang dari keluarga politik dengan status sosial yang cukup tinggi dan terdapat dalam kedua partai.
- Kam amatir, yang biasanya berasal dari status sosial agak bawahan, namun sering adalah hartawan dan menampilkan lebih banyak angota Republiken daripada Demokrat.
- Kaum professional, yang telah menempuh jalan naik melalui aneka ragam jabatan politik dan menyediakan lebih banyak anggota Demokrat darpada anggota Republiken.
- Kaum Agigator, biasanya mempunyai asal sosial yang rendah dan memperoleh jabatan dengan usaha-usaha sendiri.
Demikian pula kriteria yg digunakan oleh partai yang sama di distrik
pemilihan yang berbeda-beda, mungkin dapat berbeda banyak sekali.
Sejauh mana pengrekrutan politik itu mengalami berbagai tipe pengawasan
adalah penting dalam mempengaruhi sistem pengadaan dan permintaan.
Seperti telah kita nyatakan, mungkin ada kualifikasi-kualifikasi formal
yang dituntut dari calon-calon pemegang jabatan tadi. Beberapa
diantaranya mungkin ditetapkan oleh agensi itu sendiri, sedang yang
lainnya mungkin ditetapkan oleh negara. Bagaimanapun juga kedua
peristiwa itu kiranya mempengaruhi proses pengrekrutan secara mendalam.
Tetapi tidak demikian halnya dalam masyarakat totaliter karena
pengrekrutan politik itu bidang yang penting dan vital, maka ia
memperoleh pengawasan yang ketat. Tentu saja seperti yang telah kita
lihat perubahan ekstensif dalam personal biasanya membutuhkan waktu,
terutama dalam dalam bidang administratiif. Akan tetapi salah satu
metode yang paling penting dalam mempengaruhi perubahan fundamental
dalam sisem politk adalah lewat control terhadap proses pengrekrutan
politik. Demikianlah penguasa dalam masyarakat totaliter berusaha
mengawasi pengrekrutan semua pemegang jabatan politik dan administratif,
daripada menyerahkannya kepada badan-badan otonom atau semi otonom.
5
KOMUNIKASI POLITIK
POLA KOMUNIKASI POLITIK
Komunikasi politik transmisi informasi yang relevan secara politis dari
satu bagian sistem politik kepada system politik yang lain dan antara
sistem sosial dan sistem politik, merupakan unsur dinamis dari suatu
system politik dan proses sosialisasi, partisipasi dan pengrekrutan
tergantung pada konikasi. Komunikasi dari pengetahuan, nilai-nilai dan
sikap-sikap adalah fundamental bagi ketiga hal tadi, karena semuanya
menentukan benuk aktivitas politik individu yang bersangkutan. Dalam
suatu system politik sumber yang tipikal mungkin adalah seorang calon
untuk pemilihan bagi suatu jabatan politik, pesannya akan merupakan
serangkaian usul politik, salurannya berupa siaran televisi,
pendengarnya adalah anggota kelompok pemilih yang kebetulan
memperhatikan siaran dan umpan baliknya adalah persetujuan atau
ketidaksetujuan terhadap usul-usulnya.
Berbagai unsur suatu sistem komunikasi politik tidak perlu merupakan
bagian struktural dari sistem politik, juga peranan mereka dalam proses
yang tidak berkesinambungan dan dapat berubah dari satu situasi ke
situasi yang lain. Dalam satu situasi seseorang menjadi sumber dari
suatu pesan dan dalam situasi yang lain ia menjadi pendengar, dan dalam
peristiwa lainnya lagi ia mungkin menjadi saluran. Demikianlah dalam
satu hal seseorang pemegang jabatan politik adalah sumber suatu pesan
kepada kumpulan pemilih tetapi dalam hal reaksi dari pihak pemilih,
peranan mereka sebaliknya, sedangkan dalam situasi ketiga pemegang
jabatan dapat menyampaikan kepada kumpulan pemilih suatu pesan yang
berasal dari sumber lain.
Bagi seseorang pemegang jabatan politik, sumber informasinya meliputi
rekannya di kantor, para pemegang jabatn administratif sehubungan dengan
jabatannya, berbagai sekutu politik, suatu variasi hubungan yang kurang
politis , media massa dan barangkali kontak periodik dengan anggota
masyarakat lainnya melalui sarana seperti kampanye pemilihan umum,
pidato umum dan kunjungan ke berbagai negara. Bagi para pendengar lain
sumber-sumber individu yang kurang aktif, pendengar dan saluran-saluran
akan cenderung lebih terbatas dan seluruh proses komunikasi politik
menjadi lebih berselang-seling.
Peranan media massa dalam komunikasi politik menggambarkan cara-cara
tertentu yang mana seluruh proses politik terintegrasi dengan jaringan
komunikasi sosial yang lebih luas dan pada umumnya media massa itu
sendiri mutlak bersifat politis atau padat dengan masalah-masalah
politik. Surat kabar, radio dan televisi pada umumnya memberikan banyak
informasi kepada pemakainya, yang mana masalah-masalah politik yang
mencakup di dalamnya sedikit sekali, sedang isi-isi hiburan di radio dan
televisi pada khususnya seringmerupakan bagian utama. Biasanya hanya
bagian-bagian tertentu dari hasil ulasan mereka bersifat khusus politik.
Selanjutnya ada perbedaan penting di kalangan media massa.
Dicantumkannya identitas para pembaca, baik berkaitan dengan posisi
kelas maupun dukungan partai, setiap surat kabar mampu memilih dan mampu
menyajikan materi dengan cara yang paling cocok dengan selera para
pembacanya. Dengan kata lain setiap surat kabar biasanya hanya dapat
menjangkau bagian tertentu dari rakyat dan berusaha untuk bisa memenuhi
kebutuhan khusus dari bagian kelompok tadi. Hal ini jelas ditampilkan
oleh kasus di Inggris, dimana terdapat sejumlah surat kabar nasional
yang mempunyai kalangan pembaca berbeda-beda secara sosio-ekonomis dan
berbeda indentifikasi politiknya, perbedaan serupa juga dapat
berlangsung di tempat lain. Betapapun juga di beberapa negara ada
pengurangan terhadap kecenderungan ekonomis pada industri surat kabar
dan ada juga kompetisi di antara surat kabar, sehingga suatu surat kabar
seringkali bisa menikmati satu monopoli dalam satu bidang tertentu.
Meskipun begitu surat kabar sedemikian itu tetap melayani sekelompok
pembaca tertentu, dalam kasus ini kurang mengidentifikasikan diri dalam
kaitan sosio-ekonomis atau politis dan lebih mengidentifikasikan diri
secara lokal. Hal yang sama juga terjadi pada radio dan televisi, tetapi
perlu diingat bahwa radio dan televisi tidak sama dengan surat kabar,
mereka sering kali menghadapi persaingan dari jaringan yang lain dan
selanjutnya banyak program-program yang mereka siarkan, tidak brsifat
lokal dan tidak khusus ditujukan pada pendengar-pendengar lokal. Telah
kita ketahui bahwa kepentingan terhadap media massa pada umumnya berbeda
dari satu negara dengan negara lainnya. Karena itu tidak mengherankan
jika kita menemukan perbedaan mengenai luasnya minat orang yang
mengikuti soal-soal umum, bahkan perbedan tersebut sering mencolok
sekali.
Setiap sistem politik mengembangkan jaringan komunikasi politiknya
sendiri dan mengakui pentingnya sumber-sumber khusus, sedang
saluran-saluran dan para pendengar akan berbeda menurut menurut hal-hal
yang kita sebut tadi diatas. Kecuali dalam masyarakat primitif yang
dicirikan dengan tingkat melek-huruf yang rendah dan tidak memiliki
keahlian teknis dan sarana untuk mengembangkan media massa modern, maka
barang cetakan dan siaran radio merupakan sarana utama, yang mana
informasi politik disampaikan kepada setiap system politik. Bersamaan
dengan itu, saluran komunikasi lainnya adalah sangat penting dan jelas
lebih politis sifatnya. Kelompok kepentingan dan partai-partai politik
meskipun berbeda dari sistem yang satu dengan yang lain sangat vital
sekali bagi proses komunikasi karena menyajikan saluran yang dapat
menyajikan kontak antara para pejabat politik dan pejabat-pejabat
administratif, serta rakyat pada umumnya. Keanggotaan organisasi politik
dan quasi politik yang hanya bersifat sementara, akan tetapi para
partisipan yang ikut terlibat dalam komunikasi menjadi lebih akrab,
dimana informasi diteruskan secara vertikal dari para pemegng posisi
yang lebih tinggi dalam suatu hierarki partisipasi dan diteruskan secara
horizontal antara para anggota aktivis pada tingkat yang sama, baik
sebagai anggota suatu organisai yag sama, maupun antara sesama
organisasi.
Terlepas dari media massa dan organisasi yang bersifat formal, ada
saluran komunikasi penting ketiga kontak antar individu dan kelompok
individu. Jelas hubungan sedemikian itu dalam prakteknya tidak terisolir
dari kedua saluran utama lainnya, namun secara analitis penting untuk
membicrakannya secara terpisah sebagian karena saluran tersebut tidk
seluruhnya terselubungi oleh media massa dan organisasi formal dan
sebagian lagi karena saluran tersebut merupakan basis dari suatu teori
komunikasi yang penting. Kontak informal atau relasi tatap muka
merupakan sarana komunikasi yang paling umum dan paling sering dilakukan
dalam setiap masyarakat, walaupun peranannya dalam komunikasi politik
mungkin lebih banyak dikaitkan dengan pembentkan pendapat umum daripada
hanya dengan penyampaian informasi politik belaka. Pola komunikasi
khusus yang dikembangkan oleh suatu sistem politik tidak boleh tidak
tergantung pada berbagai faktor dalam masyarakat. Yang paling penting
adalah faktor fisik dan teknologis, ekonomis, sosiokultural dan politis.
Pada akhirnya komunikasi bergantung pada faktor-faktor fisik dan
teknologis, hal ini berate menekankan pentingnya usaha menyelidiki
komunikasi dilihat dari titik pandang temporal.
Rintangan alam seperti gunung merapi, gurun pasir, hutan, laut, danau
dan sungai sangat penting dalam penentuan pola awal dari komunikasi.
Dari segi fisik mungkin terdapat pola komunikasi alamiah sepanjang
sungai, lembah dan garis-garis pantai, umpamanya yang kelak dikembangkan
menjadi sistem komunikasi pengangkutan darat dan pengangkutan air yang
menghubungkan berbagai komunikasi. Isolasi atau integrasi yang relative
dari bermacam-macam komunitas di tengah suatu masyarakat tertentu, jelas
dipengaruhi secara mendalam oleh jenis pola komunikasi yang tengah
berkembang. Hal ini seperti telah dikemukakan, terutama berlaku sebelum
berkembangnya sarana komunikasi modern.
Betapapun juga di kebanyakan negara perubahan teknologi banyak
mengurangi permasalahan yang ditimbulkan oleh faktor-faktor fisik dan
secara mendalam telah mengubah pola komunikasi. Teknologi modern tidak
hanya menambah banyak kemudahan dan kecepatan manusia dan material dapat
diangkut dari tempat yang satu ke tempat yang lainnya, tetapi juga
telah menghasilkan revolusi yang sama bahkan yang lebih besar dalam
komunikasi informasi. Tetapi sejauh mana rintangan alamiah dapat diatasi
dan sampai dimana kemajuan teknologi erat hubungannya dengan
perkembangan ekonomi? Terlepas dari pembatasan terhadap pengaruh barang
cetakan, buta huruf juga terbatas pada pengaruh kata yang di ucapkan,
sebab peristiwa tersebut secara pasti dapat dikaitkan dengan perolehan
pendidikan. Dalam keadaan demikian kontak tatap muka menjadi luar biasa
pentingnya dan merupakan sarana komunikasi yang pokok.
PEMBENTUKAN PENDAPAT UMUM
Kita telah melihat bagaimana masyarakat totaliter berusaha mengontrol
system komunikasi untuk mengawasi pendapat umum. Sesungguhnya jelas
bahwa system itu sendiri atau bagian-bagian tertentu dari sistem
tersebut dengan sengaja dikembangkan untuk mempermudah melakukan
kontrol.
Adalah biasa bagi kita untuk berbicara mengenai pendapat umum,
seolah-olah pendapat itu massif dan berpadu sifatnya dan hanya dapat
diterapkan pada satu hal saja. Bahkan dimana suatu bagian dari pendapat
itu diketahui hanya dapat dipikirkan dalam kaitannya dengan
kelompok-kelompok saja. Kenyataan dalam praktek menunjukan adanya jumlah
yang tidak terbatas dari pendapat umum mengenai jajaran persoalan yang
tiada terbatas pula.
6
KESIMPULAN
SOSIOLOGI POLITIK DAN NILAI-NILAI
Konsep sosialisasi politik dan komunikasi politik seperti yang telah
kita definisikan, berkepentingan dengan nilai-nilai yang erat
keterlibatan keduanya dengan tingkah laku politik individu. Partisipasi
politik dan pengrekrutan politik dapat dianalisa dari segi karakteristik
sosial dan cirri-ciri lainnya dari pribadi yang terlibat, akan tetapi
hal tersebut hanya dapat dijelaskan dari segi-segi yang mereka anut.
Terlepas sama sekali dari kemudahan yang relatif untuk memperoleh data
mengenai cirri-ciri manusia dibandingkan dengan data nilai-nilainya.
Betapapun juga nilai-nilai tersebut dapat dianggap penting selama ia
dalam bentuk ideologi karena perkembangan nilai-nilai yang berkaitan
dalam pola yang konsisten merupakan kekuatan bagi pembentukan tingkah
laku sosial dan lebih khusus lagi bagi pembentukan sikap politik. Tidak
hanya ide dan ideologi saja yang dapat mempengaruhi tingkah laku
politik, akan tetapi seperti yang dikemukakan oleh Bottomore, setiap
konsep dan teori sosiologi mempunyai satu kekuatan ideologis karena
pengaruhnya atas pemikiran dan tindakan manusia dalam kehidupan
sehari-hari.
PERANAN SOSIOLOGI POLITIK
Definisi
kita tentang sosiologi politik mengemukakan peranan pokonya untuk
menjelaskan hubungan antara gejala sosial dan gejala politik. Akan
tetapi untuk memenuhi peranan ini perlu kiranya mengembangkan teori dan
metode yang akan mengaitkan macam-macam ilmu pengetahuan sosial secara
bersamaan terutama ilmu sosiologi dan ilmu politik. Keempat konsep yang
telah kita definisikan dan dibahas dalam bab-bab sebelumnya merupakan
suatu usaha untuk menyumbang tugas pemgembangan sosilogi politik sebagai
kaitan teoritis dan metodologis antara sosiologi dan ilmu politik. Yang
mempengaruhi penggunaan nlai-nilaitersebut adalah pengamat dan karena
itu nilai tersebut berbeda dari pengamat yang satu dengan yang lain.
Seberapa jauh kemungkinan berlangsungnya hal ini pada waktu sekarang
untuk mempergunakan sosiologi politik pada setiap system politik adalah
soal lain lagi. Hal ini disebabkan karena penetapan sosiologi politik
sebagai satu pendekatan interdisipliner adalah nyatasebagai proses
corrsfertilization yang seimbang antara para sosiolog dan ilmuan
politik, lebih banyak merupakan tugas bagi hari-hari mendatang daripada
suatu prestasi pada waktu sekarang.
Uang merupakan hamba yang sangat
baik, tetapi tuan
yang sangat buruk.
Bakat terbentuk dalam gelombang
kesunyian, watak terbentuk dalam riak besar kehidupan
Bila Anda ingin bahagia, buatlah
tujuan yang bisa mengendalikan pikiran, melepaskan tenaga, serta mengilhami
harapan Anda
Bila orang mulai dengan kepastian,
dia akan berakhir dengan keraguan. Jika orang mulai dengan keraguan, dia akan
berakhir dengan kepastian
Setelah makan, pendidikan merupakan
kebutuhan utama rakyat
Orang memerlukan dua tahun untuk
berbicara, tetapi limapuluh tahun untuk belajar tutup mulut
Mulai” adalah kata yang penuh kekuatan.
Cara terbaik untuk menyelesaikan sesuatu adalah, “mulai”.Tapi juga
mengherankan, pekerjaan apa yang dapat kita selesaikan kalau kita hanya
memulainya
Saya tak hanya menggunakan semua
kecerdasan yang dimiliki otak melainkan juga yang dapat saya pinjam
Bila Anda mengatakan apa yang Anda
pikirkan, jangan harap hanya mendengar apa yang Anda sukai
Harapan adalah tiang yang menyangga
dunia
Emansipasi merupakan seni untuk
berdiri di atas kaki sendiri namun dipeluk tangan orang lain
Pendidikan mempunyai akar yang pahit,
tapi buahnya manis
Kalau manusia berangsur menjadi tua,
umumnya ia cendrung menetang perubahan, terutama perubahan ke arah perbaikan
Orang yang paling tidak bahagia ialah
mereka yang yang paling takut pada perubahan
Diplomat ialah orang yang selalu
ingat pada ulang tahun seorang wanita tetapi tidak pernah ingat berapa umur
wanita itu
Jangan pernah membanting pintu, siapa
tau kita harus kembali
Kebahagian dari setiap negara lebih
bergantung pada watak penduduknya daripada bentuk pemerintahannya
Kemampuan menertibkan keinginan
merupakan latar belakang dari watak
Kita mengajarkan disiplin untuk giat,
untuk bekerja, untuk kebaikan, bukan agar anak-anak menjadi loyo, pasif, atau
penurut
Kemajuan merupakan kata yang merdu.
Tetapi perubahanlah penggeraknya dan perubahan mempunyai banyak musuh
Dari semua hal, pengetahuan adalah
yang paling baik, karena tidak kena tanggung jawab maupun tidak dapat dicuri,
karena tidak dapat dibeli, dan tidak dapat dihancurkan
Seorang pendengar yang baik mencoba
memahami sepenuhnya apa yang dikatakan orang lain. Pada akhirnya mungkin saja
ia sangat tidak setuju, tetapi sebelum ia tidak setuju, ia ingin tahu
dulu dengan tepat apa yang tidak
disetujuinya
Takut akan kegagalan seharusnya tidak
menjadi alasan
untuk tidak mencoba sesuatu
Kepemimpinan adalah Anda sendiri dan
apa yang Anda
lakukan.
Kejujuran adalah batu penjuru dari
segala kesuksesan,
Pengakuan adalah motivasi terkuat
Bahkan kritik dapat membangun rasa
percaya diri saat
“disisipkan” diantara pujian.
Jika Anda dapat memimpikannya, Anda
dapat
melakukannnya
Uang merupakan hamba yang sangat
baik, tetapi tuan
yang sangat buruk.
Sumber kekuatan baru bukanlah uang
yang berada dalam
genggaman tangan beberapa orang,
namun informasi di
tangan orang banyak
Jenius adalah 1 % inspirasi dan 99 %
keringat.
Tidak ada yang dapat menggantikan
kerja keras.
Keberuntungan adalah sesuatu yang
terjadi ketika
kesempatan bertemu dengan kesiapan.
Ketika satu pintu tertutup, pintu
lain terbuka;
namun terkadang kita melihat dan
menyesali pintu
tertutup tersebut terlalu lama hingga
kita tidak
melihat pintu lain yang telah
terbuka.
Jangan biarkan jati diri menyatu
dengan pekerjaan
Anda.
Jika pekerjaan Anda lenyap, jati diri
Anda tidak akan
pernah hilang
Hari ini Anda adalah orang yang sama
dengan Anda di
lima
tahun mendatang, kecuali dua hal : orang-orang di
sekeliling Anda dan buku-buku yang
Anda baca.
Yang terpenting dalam Olimpiade
bukanlah kemenangan,
tetapi keikutsertaan …
Yang terpenting dari kehidupan
bukanlah kemenangan
namun bagaimana bertanding dengan
baik
Kebahagiaan biasanya merupakan hasil
dari sebuah
pengorbanan
Sebelum tidur, bertanyalah, kebaikan
apa yang sudah
kulakukan hari ini
Hanya satu sudut dari alam semesta
ini yang dapat anda pastikan dapat anda perbaiki, dan itu adalah diri anda
sendiri
Menurut pengalaman saya, suatu hasil
karya kreatif yang terbaik tidak pernah tercipta ketika seseorang sedang
bersedih
Tak ada yang lebih hebat daripada
sebuah gagasan yang datang tepat pada waktunya
Tujuan hidup manusia ialah untuk
melayani dan menyayangi serta menolong orang lain
Memberi contoh memang bukan cara
utama dalam mempengaruhi orang lain. Itu justru satu-satunya cara terbaik
Orang yang tidak bisa melawan rasa
cemas, akan mati muda
Seseorang yang mempunyai kemampuan
untuk menguasai benaknya sendiri, dapat memperoleh sesuatu yang lain, pantas ia
terima
Tak seorangpun bisa menjadi pemimpin
yang hebat bila segalanya dikerjakan seorang diri, atau karena ingin
mendapatkan pujian
Suasana lingkungan yang kita ciptakan
sendiri berdasarkan pemikiran, keyakinan, gagasan-gagasan serta falsafah kita
niscaya akan menjadi bentuk kehidupan kita nantinya.
Kesuksesan bisa kita peroleh bila
kita mau melalui rintangan demi rintangan tanpa mengendurkan semangat kita
untuk menyakinkan seseorang, saya
perlu berpikir sepertiga waktu tentang apa yang akan saya katakan dan dua
pertiga waktu tentang orang tersebut, kebutuhannya dan apa yang akan
dikatakannya
Marah itu gampang. Tapi marah kepada
siapa, dengan kadar kemarahan yang pas, pada saat dan tujuan yang tepat, serta
dengan cara yang benar itu yang sulit
Kesakitan membuat Anda berpikir.
Pikiran membuat Anda bijaksana. Kebijaksanaan membuat kita bisa bertahan dalam
hidup
Jangan pernah melupakan apa pun yang
dikatakan seseorang ketika ia marah, karena akan seperti itu pulalah
perlakuannya pada Anda
Keberhasilan adalah kemampuan untuk
melewati dan mengatasi dari satu kegagalan ke kegagalan berikutnya tanpa
kehilangan semangat
Bakat terbentuk dalam gelombang
kesunyian, watak terbentuk dalam riak besar kehidupan
Secara teoritis saya meyakini hidup
harus dinikmati, tapi kenyataannya justru sebaliknya – Karena tak semuanya
mudah dinikmati.
Orang yang menginginkan impiannya
menjadi kenyataan, harus menjaga diri agar tidak tertidur
Bila Anda ingin bahagia, buatlah tujuan
yang bisa mengendalikan pikiran, melepaskan tenaga, serta mengilhami harapan
Anda
Kita hanya berfikir ketika kita
terbentur pada suatu masalah
Kesalahan orang lain terletak pada
mata kita, tetapi kesalahan kita sendiri terletak di punggung kita.
Semua yang riil bersifat rasional dan
semua yang rasional bersifat riil
Sebelum menolong orang lain, saya
harus dapat menolong diri sendiri. Sebelum menguatkan orang lain, saya harus
bisa menguatkan diri sendiri dahulu
Lebih baik bertempur dan kalah
daripada tidak pernah bertempur sama sekali
Hidup adalah lelucon yang baru saja
dimulai
Orang yang bisa menggunakan dan
menyimpan uang adalah orang yang paling bahagia, karena ia memiliki kedua
kesenangan
Kebijaksanaan tidak pernah berbohong
Seorang pendengar yang baik mencoba
memahami sepenuhnya apa yang dikatakan orang lain. Pada akhirnya mungkin saja
ia sangat tidak setuju, tetapi sebelum ia tidak setuju, ia ingin tahu
dulu dengan tepat apa yang tidak
disetujuinya
Seorang pria sudah setengah jatuh
cinta kepada wanita yang mau mendengarkan omongannya dengan penuh perhatian
Dunia adalah komedi bagi mereka yan
memikirkannya, atau tragedi bagi mereka yang merasakannya
Saya percaya kata managing berarti
memegang burung dara di kepalan tangan. Kalau terlalu kencang ia akan mati.
Tapi bila terlalu kendur, bisa terlepas
Kemajuan merupakan kata yang merdu.
Tetapi perubahanlah penggeraknya dan perubahan mempunyai banyak musuh
Kita mengajarkan disiplin untuk giat,
untuk bekerja, untuk kebaikan, bukan agar anak-anak menjadi loyo, pasif, atau
penurut
Tugas dan pendidikan ialah
mengusahakan agar anak tidak mempunyai anggapan keliru bahwa kebaikan sama
dengan bersikap loyo dan kejahatan sama dengan bersikap giat
Kemampuan menertibkan keinginan
merupakan latar belakang dari watak
Kebahagian dari setiap negara lebih
bergantung pada watak penduduknya daripada bentuk pemerintahannya
Menyikat lantai dan mencuci pispot
sama mulianya seperti menjadi presiden
Kerendahan hati
disukai orang-orang terkenal. Namun orang yang bukan apa-apa sulit untuk rendah
hati
Kebahagiaan itu
seperti batu arang, ia diperoleh sebagai produk sampingan dalam proses
pembuatan sesuatu
Harapan adalah
tiang yang menyangga dunia
Alat penghemat
kerja yang paling populer sampai saat ini masih tetap suami yang berada
Saya lebih suka
lamunan untuk masa akan datang daripada sejarah masa lalu
Jangan memberi
nasehat kalau tidak diminta
Manusia mudah
dibohongi oleh orang yang dicintainya
Sebelum menulis,
belajarlah berpikir dulu
Orang yang berjiwa
cukupan, merasa bisa menulis dengan hebat. Orang yang berjiwa besar merasa bisa
menulis cukupan
Kemenangan yang
paling indah adalah bisa menaklukkan hati sendiri
Tidak ada yang
selembut dan sekeras hati
Lebih baik
mengerti sedikit daripada salah mengerti
Orang memerlukan
dua tahun untuk berbicara, tetapi limapuluh tahun untuk belajar tutup mulut
Penulis buku
jarang intelektual. Intelektual ialah mereka yan berbicara tentang buku yang
ditulis orang lain
Mereka yang
bermimpi di siang hari akan lebih menyadari bahaya yang luput dari penglihatan
mereka yang mimpi di malam hari
.”Mulai” adalah
kata yang penuh kekuatan. Cara terbaik untuk menyelesaikan sesuatu adalah,
“mulai”.Tapi juga mengherankan, pekerjaan apa yang dapat kita selesaikan kalau
kita hanya memulainya
Saya tak hanya
menggunakan semua kecerdasan yang dimiliki otak melainkan juga yang dapat saya
pinjam
Yang kalah adalah
wujud hukuman atas kegagalan. Pemenang adalah penghargaan atas kesuksesannya
Bila Anda
mengatakan apa yang Anda pikirkan, jangan harap hanya mendengar apa yang Anda sukai
Kesulitan itu
ibarat seorang bayi. Hanya bisa berkembang dengan cara merawatnya
Takut akan
kegagalan seharusnya tidak menjadi alasan
untuk tidak
mencoba sesuatu.
Kepemimpinan
adalah Anda sendiri dan apa yang Anda
lakukan.
Kejujuran adalah
batu penjuru dari segala kesuksesan,
Pengakuan adalah
motivasi terkuat.Bahkan kritik dapat membangun rasa percaya diri saat
“disisipkan”
diantara pujian.
Jika Anda dapat
memimpikannya, Anda dapat
melakukannnya.
Ingatlah, semua
ini diawali dengan seekor tikus,
Tanpa inspirasi….
kita akan binasa.
Jenius adalah 1 %
inspirasi dan 99 % keringat.
Tidak ada yang
dapat menggantikan kerja keras.
Keberuntungan
adalah sesuatu yang terjadi ketika
kesempatan bertemu
dengan kesiapan.
Ketika satu pintu
tertutup, pintu lain terbuka;
namun terkadang
kita melihat dan menyesali pintu
tertutup tersebut
terlalu lama hingga kita tidak
melihat pintu lain
yang telah terbuka
Jangan biarkan
jati diri menyatu dengan pekerjaanAnda.Jika pekerjaan Anda lenyap, jati diri
Anda tidak akanpernah hilang.
Hari ini Anda
adalah orang yang sama dengan Anda di
lima tahun
mendatang, kecuali dua hal : orang-orang di
sekeliling Anda
dan buku-buku yang Anda baca.
Tujuan Hidup
adalah gawang, di mana Anda mengarahkan tendangan bola
dengan segenap
konsentrasi dan kekuatanyang Anda miliki
Gagasan bukan
sesuatu, tetapi gagasan adalah yang menciptakan sesuatu
Selamanya Anda
tidak akan pernah tahu siapa diri Anda, sampai Anda
bisa melihat hasil
karya Anda
Menjalani hidup
dari tujuan akhir, adalah langkah menaiki tangga
kekuatan di dalam
diri yang akan menyadarkan Anda,bahwa kegagalan merupakan jalan kesuksesan
Jadilah diri
sendiri. Milikilah Visi, harapan optimisme, tujuan dan
prinsip hidup.
Anda akan menjadi sosok yang dipotretoleh visi Anda
Hanya dengan
berpedoman pada prinsip kebenaran abadi, yang akan tetap
mendorong Anda
untuk mencapai tujuan ideal.Anda akan tetap sabar, ketika dunia tidak
mempedulikan nasib Anda.
Anda akan tetap
tenang ketika orang lainmenggoda Anda dengan pujian
Prestasi besar
adalah hak yang pantas bagi orang yang punya harapan
optimis
Tidak mungkin Anda
naik ke lantai dua tanpa tangga. Jangan membuat
rumusan tujuan
tanpa tangga, karena semakinsering Anda tidak dapat merealisasikan tujuan, akan
membuat gairah
Anda berkurang dan
tersa menyakitkan. Buatlahtujuan yang mempunyai tangga, lalu menapaklah secara
bertahap. Dan
rasanya hanya itu
jalan menuju ke puncak.
Jika Anda tidak
mau merumuskan tujuan hidup bagi diri Anda maka Anda
akan bekerja untuk
merealisasikan tujuanhidup milik rang lain
Merealisasikan
kesuksesan yang Anda pilih, mutlak membutuhkan
perjuangan
menemukan objek konsentrasi, pedomanhidup yang Anda yakini, motivasi yang dapat
mendorong, dan inspirasi
yang dapat
mencerahkan
Bersiaplah untuk
menyongsong kedatangan peluang hidup. Nasib baik
adalah ketika
persiapan dan peluang bertemu.
Awalnya cita –
cita besar itu di pandang tidak mungkin terjadi, lalu
mungkin, kemudian
dan seringkali terjadi.
Berpeganglah pada
materi visualisasi yang telah Anda ciptakan karena
itulah esensi
kepemimpinan yang sukses. Sayabelajar ini tidak sekedar di dalam gedung bioskop
tapi di semua
tempat.
Kebahagian sejati
akan Anda dapatkan ketika Anda mengabdikan diri pada
tujuan yang luhur
Jangan hanya
menenggelamkan diri dalam kesibukan yang menyibukan,
tetapi bertanyalah
apa tujuan dari kesibukanAnda.
Pikiran Anda hanya
akan bekerja ketika disodorkan satu objek sasaran
yang jelas dalam
satu waktu. Maka sodorkankepadanya muatan positif dan konstruktif
Saya mempunyai
cita-cita besar di samping juga saya menghadapi
tantangan besar.
taklukkanlah tantangan demipengabdian atas cita-cita besar
Semua orang
menginginkan kesuksesan. Bagi saya kesuksesan hanya bisa
diraih dengan
kegagalan dan intropeksi diri.
Tantangan bagi
setiap orang adalah bagaimana membuang ide lama yang
menghalangi
realisasi ide baru, bukan bagaimana menggagas ide baru.
Kenyataan hidup
mengajarkan, bukan peluang yang menciptakan kemauan,
tetapi kemauanlah
yang menciptakan peluang
Benih semua
prestasi adalah kemauan, bukan harapan atau impian
Orang sukses mendapatkan
keuntungan dari kesalahan yang dilakukan,
lalu mencobanya
sekali lagi.
Semakin giat Anda
mencari keamanan hidup, semakin berkurang rasa aman
yang Anda miliki.
Semakin giat Anda mencari peluang kemungkinan hidup,
semakin banyak
keamanan yang akan Anda raih
Ketika kekalahan
datang, terimalah kekalahan itu sebagai isyarat bahwa
rencana Anda
kurang kokoh. Perbaikilah rencana Anda sekali lagi dan
teruskan
perjalanan menuju tujuan.
Gagasan merupakan
sumber kemakmuran, sumber kesuksesan, sumber
kekayaan, sumber
penemuan dan sumber prestasi
Milikilah
mentalitas jagoan ketika Anda memutuskan naik tangga, tetapi
jangan lupa
menjadi penyembuh ketika keadaan memaksa Anda turun, agar
Anda bisa naik ke
tangga yang tinggi.
Setiap
kesengsaraan, kegagalan dan kenestapaan hidup senantiasa
membawa benih –
benih keuntungan yang lebih besar
Saya sampai pada
kesimpulan, bahwa seluruh kegagalan saya di masa lalu
ternyata
menciptakan pemahaman baru tentang hidup yang sekarang saya
nikmati.
Siapa pun tidak
akan sanggup menyelesaikan pekerjaan besar sebelum
sanggup mengatasi
dirinya
Untuk menarik
ketertarikan orang lain, maka Anda harus lebih dulu
menjadi pribadi
yang menarik. Untuk menarik orang kuat maka Anda harus
lebih dulu menjadi
orang kuat . Jadilah sosok yang Anda inginkan
sehingga Anda
mampu menarik orang lain yang Anda inginkan
Orang sukses itu
umumnya ahli dalam menyederhanakan masalah hidup,
sehingga ia
selamat dari perdebatan argumen, perbedaan pendapat, dan
keragu-raguan yang
tidak perlu. Ia memotong serangkaian masalah dengan
solusi yang
dibutuhkan oleh semua orang.
Materi hidup yang
perlu Anda pelajari adalah bagaimana mengatasi
keadaan ketika
peristiwa yang tidak Anda inginkan terjadi
Segelap apa pun
keadaan yang terjadi dalam hidup, jangan pernah
menutup mata untuk
melihat kemungkinan, sebab selalu ada peluang
disana.
Jangan Anda
membuang waktu untuk mengatasi masalah sementara Anda
belum tahu apa
yang benar – benar penting bagi Anda
Mungkin saja Anda
akan dikalahkan oleh keadaan untuk sesaat, tetapi
Anda tidak akan
kalah untuk selamanya kecuali Anda kalah oleh diri
sendiri.
Memang Anda tidak
diberi kewenangan untuk mengubah keadaan dunia,
tetapi Anda bisa
mengubah dunia dengan mengubah sikap Anda terhadap
dunia.
Carilah ilmu dan
kekayaan jika Anda memilih cita-cita sebagai
pemimpin. Ilmu
akan menyelesaikan masalah kelompok orang `khusus` yang
Anda pimpin,
sedangkan harta akan membantu Anda menyelesaikan masalah
kelompok orang
`umum`.
Jadikanlah
kegagalan sebagai guru bukan belenggu yang menghancurkan
hidup Anda, karena
sesungguhnya kegagalan adalah penundaan, bukan
kekalahan yang
mengakhiri segalanya. Hanya ada satu cara untuk
menghindari
kegagalan: Jangan katakan, jangan lakukan, dan jangan
menginginkan
sesuatu
Nasibmu adalah
kumpulan dari tindakanmu, dan kumpulan dari apa yang
sanggup engkau
lakukan. Tidak ada lagi
Tidak semua yang
dapat menghitung dapat dihitung, dan tidak semua yang dapat dihitung dapat
menghitung
Berusahalah untuk
tidak menjadi manusia yang berhasil tapi berusahalah menjadi manusia yang
berguna.
Sungguh sedikit
mereka yang melihat dengan mata mereka sendiri dan merasakan dengan hati mereka
sendiri.
Apa yang saya
saksikan di Alam adalah sebuah tatanan agung yang tidak dapat kita pahami
dengan sangat tidak menyeluruh, dan hal itu sudah semestinya menjadikan
seseorang yang senantiasa berpikir dilingkupi perasaan rendah hati.
Perdamaian tidak
dapat dijaga dengan kekuatan. Hal itu hanya dapat diraih dengan pengertian.
Ilmu pengetahuan
tanpa agama adalah pincang
Kearifan ditemukan
hanya dalam kebenaran
Pencegahan lebih
baik daripada pengobatan
Pengetahuan
tidaklah cukup; kita harus mengamalkannya. Niat tidaklah cukup; kita harus
melakukannya
Jadilah kamu
manusia yang pada kelahiranmu semua orang tertawa bahagia, tetapi hanya kamu
sendiri yang menangis; dan pada kematianmu semua orang menangis sedih, tetapi
hanya kamu sendiri yang tersenyum.
Kebanggaan kita
yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap
kali kita jatuh.
Banyak kegagalan
dalam hidup ini dikarenakan orang-orang tidak menyadari betapa dekatnya mereka
dengan keberhasilan saat mereka menyerah.
Semua orang tidak
perlu menjadi malu karena pernah berbuat kesalahan, selama ia menjadi lebih
bijaksana daripada sebelumnya.
Kita berdoa kalau
kesusahan dan membutuhkan sesuatu, mestinya kita juga berdoa dalam kegembiraan
besar dan saat rezeki melimpah
Sesuatu yang belum
dikerjakan, seringkali tampak mustahil; kita baru yakin kalau kita telah
berhasil melakukannya dengan baik.
Musuh yang paling
berbahaya di atas dunia ini adalah penakut dan bimbang. Teman yang paling
setia, hanyalah keberanian dan keyakinan yang teguh
Kebanyakan dari
kita tidak mensyukuri apa yang sudah kita miliki, tetapi kita selalu menyesali
apa yang belum kita capai.
Orang-orang yang
sukses telah belajar membuat diri mereka melakukan hal yang harus dikerjakan
ketika hal itu memang harus dikerjakan, entah mereka menyukainya atau tidak
Orang-orang hebat
di bidang apapun bukan baru bekerja karena mereka terinspirasi, namun mereka
menjadi terinspirasi karena mereka lebih suka bekerja. Mereka tidak
menyia-nyiakan waktu untuk menunggu inspirasi.
Belajarlah dari
kesalahan orang lain. Anda tak dapat hidup cukup lama untuk melakukan semua
kesalahan itu sendiri
Dalam masalah hati
nurani, pikiran pertamalah yang terbaik. Dalam masalah kebijaksanaan, pemikiran
terakhirlah yang paling baik
Cara untuk menjadi
di depan adalah memulai sekarang. Jika memulai sekarang, tahun depan Anda akan
tahu banyak hal yang sekarang tidak diketahui, dan Anda tak akan mengetahui
masa depan jika Anda menunggu-nunggu
Istilah tidak ada
waktu, jarang sekali merupakan alasan yang jujur, karena pada dasarnya kita
semuanya memiliki waktu 24 jam yang sama setiap harinya. Yang perlu
ditingkatkan ialah membagi waktu dengan lebih cermat
Orang yang berhasil
akan mengambil manfaat dari kesalahan-kesalahan yang ia lakukan, dan akan
mencoba kembali untuk melakukan dalam suatu cara yang berbeda.
Semua yang dimulai
dengan rasa marah, akan berakhir dengan rasa malu.
Kita semua hidup
dalam ketegangan, dari waktu ke waktu, serta dari hari ke hari; dengan kata
lain, kita adalah pahlawan dari cerita kita sendiri.
Apabila di dalam
diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka
jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan
selangkah pun.
Hidup adalah
“pilihan”,
segeralah tentukan
“pilihanmu” ..
atau “pilihan”
akan menentukan hidupmu.
Kepribadian,
warisan & pendidikan adalah bagian dari keberhasilan,
tapi ada 1 hal
yang lebih penting dari semua itu, yaitu Kemampuan berpikir.
Kuasai seluruh
hidupmu
Kejujuran adalah
perhiasan jiwa yang lebih bercahaya daripada berlian
Keluhuran budi
pekerti akan tampak pada ucapan dan tindakan
Politisi tidak
pernah percaya akan ucapan mereka sendiri, karena itulah mereka sangat terkejut
bila rakyat mempercayainya.
Banyak orang yang
percaya bahwa suatu hari kala mereka bangun dari tidur, mereka sudah menjadi
kaya. Sesungguhnya mereka sudah separuh benar karena mereka memang telah bangun
dari tidur.
Demokrasi adalah
pemerintahan yang diisi dengan banyak diskusi, namun demokrasi hanya efektif
bila engkau mampu membuat orang lain tutup mulut
Tidak ada komentar:
Posting Komentar